Ulasan Artikel

Judul artikel yang kupilih untuk diulas adalah ‘Wonderful Indonesia campaign boosts tourism industry’ yang ditulis oleh The Jakarta Post dalam Bahasa Inggris. Aku memilih artikel ini untuk kuulas karena aku selalu suka hasil karya dari Jakarta Post, mulai dari bahasannya, pilihan kata-katanya hingga ke beritanya yang selalu valid. Isi artikelnya seperti ini;

The government’s efforts to promote tourism in the archipelago with its Wonderful Indonesia campaign have had a positive impact, the president director of tour and travel company Panorama Sentrawisata said on Tuesday.
Budi Tirtawisata said that in the first six months of this year, his company booked a 19 percent increase in gross revenue to Rp 2.38 trillion, from Rp 1.99 trillion in the same period last year, as more foreigners were drawn to Indonesia.
“The government’s free visa policy is also contributing to growth in the tourism sector,” Budi told reporters at a press conference in Jakarta. Budi was upbeat the company’s business volume would increase, and possibly double, in the second half of 2016, compared to the first half, because more tourism activities were expected to take place in the period.
“The peak season for tourist visits to Indonesia is during the summer, which occurs in the second half of the year,” Budi said, adding that more tourists would also visit the country during the Christmas holidays in December. (vny/dan)

Aku mengangkat artikel ini karena menurutku isinya sangat relevan terhadap proyek kami kali ini, dan selain itu aku juga sudah sempat melihat video Wonderful Indonesia buatan Kementeriaan Pariwisata, yang sejujurnya menurutku tidak terlalu menarik dan jika aku sendiri menjadi turis, aku akan malas ke Indonesia setelah melihat video itu dan membandingkan dengan yang Malaysia. Karena itu, aku menjadi penasaran akan apa yang kita lakukan sehingga turis beterbangan masuk ke Indonesia musim panas ini?
Dalam paragraf pertama, disebutkan bahwa kampanye Wonderful Indonesia memiliki pengaruh positif pada perusahaan tur dan pariwisata Panorama. Namun menurutku kalimat itu kurang detil, dan aku merasa bingung, bagian mana dari kampanye Wonderful Indonesia yang memiliki pengaruh besar? Apakah videonya, posternya, websitenya atau laman social medianya? Dalam paragraf pertama itu kupikir bisa dikembangkan lagi dengan menjelaskan apa faktor yang paling memengaruh pilihan turis untuk datang ke Indonesia.
Untuk paragraf kedua kupikir sudah cukup mendetil dalam penjelasan mengenai keuntungan yang didapat, tapi apakah hanya turis luar yang tertarik? Bagaimana dengan turis dalam negeri. Seharusnya bisa dijelaskan lagi mengenai turis dalam negeri, karena turis dalam negeri biasanya menyumbangkan profit yang lebih besar ketimbang turis luar yang hanya datang saat musim panas, tidak seperti turis dalam negeri yang bisa datang berwisata kapanpun.
Aku menyukai paragraf ketiga dan keempat, dan menurutku itu sudah menunjukkan kedetilan yang baik. Namun kalau aku telaah lebih lanjut, aku juga ingin tahu, sebenrnya apa sih yang membuat Indonesia lebh digemari saat liburan Natal? Apakah karena itu lebih convenient, apakah penerbangan harganya lebih murah, atau karena turis luar negeri ingin ‘kabur’ dari cuaca di Indonesia. Memang, informasi seperti itu aka   n sulit untuk didapatkan karena kalau mau tahu tentang informasi itu, kemungkinan besar harus mengadakan polling atau sejenisnya agar tahu dan itu akan merepotkan. Namun aku menyukai artikel ini dan bahasanya, juga topik yang diangkat. Aku pikir akan jauh lebih menarik saja andai saja dijelaskan apa yang menarik turis luar negeri ke Indonesia dan kenapa mereka lebih tertarik untuk datang di bulan Desember ketimbang Juni-Juli.


(word count: 327 kata ulasan, 559 kata total)

Comments

Popular posts from this blog

Kunjungan ke Rumah Kerabat

Nyaba Lembur: Our Live In Experience (MEP #3)

Mid Semester Exhibition