Posts

Showing posts from March, 2016

Storytelling to Tambora

Today, on the 23 rd of March I had my English review, that was in form of storytelling for 2 nd graders. I wrote a story that I thought was made for an older and more mature audience, so I had some pages that wasn’t in “children's language and I thought that it would be too sophisticated for them, but it turned out to be just fine after a few tweaks and synonyms. I did sense that because of my story doesn’t has much of a plot and is a bit confusing for 2 nd graders, after I told them they were a bit confused. But nevertheless, they seemed to enjoy it, especially the artworks. When I was telling the story, I used Bahasa Indonesia first, and then I read the English translation. I also asked if they understood what this word meant, or what is this word in Bahasa Indonesia. When I asked about the translations, they did seem quite confused and just stared at me, so I eventually told them what it meant, and I asked them to repeat it sometimes. I think that they were m...

Kunjungan ke Rumah Kerabat

Saat tanggal 6 kemarin, aku berkunjung ke rumah teman dekat orangtuaku, Tante Fridia. Tante Fridia ini juga kerap disebut sebagai Tante Kemprit oleh beberapa orang. Menuju ke rumah Tante Fridia, aku naik angkot Cicaheum-Sarijadi dari Setrasari Mall, lalu turun di Pasar Sarijadi, dan jalan menuju perumahan Setraduta. Disana, aku langsung disapa oleh keluarga itu dan mulai berbicara dengan ringan. Tante Fridia ini adalah orang asli Bandung, lahir dan besar di kota kembang. Sedari SD, ia bersekolah di sekolah yang sama sampai SMA—Santa Angela. Dari sinilah ia mengenal beberapa orangtua Semi Palar, diantaranya Tante Citra, ibunya Ravi dan tante Vinca, ibunya Marcel. Ia juga mengenal Kak Ine, dari masa-masa sekolahnya. Tante Fridia sendiri mengenal orangtuaku dari komunitas saat kuliah, GEMA. GEMA ini singkatan dari “Gereja Mahasiswa”, dimana yang mengurusi komunitas gerejanya merupakan mahasiswa/i. Tante Fridia ini seorang psikolog anak, yang berspesialisasi dalam anak-anak denga...

Bagaimana Sungai Membangun Manusia

Image
Sungai Thames, London adalah salah satu sungai terbersih di dunia. “Bagaimana Sungai Membangun Manusia”. Judul slideshow yang disusun oleh sang narasumber. Kemarin, ada seorang narasumber bernama Kak Dodi yang memberi ke 17 anggota Malabar berbagai informasi mengenai sungai di Indonesia. Beberapa informasi yang ia sampaikan, diantaranya yakni mengenai ‘normalisasi’ sungai Ciliwung. Perhatikan bagaimana aku memberikan tanda kutip di kata normalisasi? Kampung Kali Code yang berwarna-warni meriah.  Karena, apa yang disebut sebagai normalisasi sungai oleh pemerintah ibukota, jauh dari normalisasi yang harusnya. Selain itu, Kak Dodi menyampaikan kisah-kisah mengenai Kali Code, Yogyakarta yang tenar. Kali Code ialah sebuah daerah perumahan tepi sungai yang terkenal karena saat hendak dijadikan RTH, diselamatkan oleh alm. Rama Mangun (Y.B.Mangunwijaya). Beliau menyemangati warga Kali Code, dengan pesan yang kira-kira berbunyi “Ayo, katanya mau jadi kawasan bersih, buktikan dong...