Kisah Perjalanan Rasul
Salah satu tugas untuk pelajaran Agama. Silakan dibaca!
Paulus Berlayar Ke Roma
27:1-13
1 Setelah
diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang
tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan
Kaisar.
Paulus tiba di Roma
28:11-16
15 Saudara-saudara yang di sana telah
mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai di
Forum Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur
kepada Allah lalu kuatlah hatinya.
Kisah
Perjalanan
Dalam Kisah Para Rasul
Pasal 27 – 28 menceritakan perjalanan Paulus ke Roma, dan kisah saat beliau
terdampar di pulau Malta, dimana penduduk Malta menyambut Paulus dan
tahanan-tahanan lain yang ikut dalam kapal itu dengan ramah. Penduduk menyambut
kapal Paulus dengan sebuah api besar untuk menghangatkan Paulus dan
kawan-kawannya. Beliau kemudian bertemu dengan gubrnur Publius yang menjamu
Paulus selama 3 hari.
Saat itu, ayah Publius
sedang sakit deman dan disentri, lalu Paulus mendoakannya, menumpangkan
tangannya pada ayah Publius sehingga beliau sembuh. Setela itu, orang-orang
sakit lain datang ke Paulus untuk disembuhkan juga.
Setelah 3 bulan,
Paulus berangkat menggunakan sebuah kapal Alexandria yang selama musim dingin
berlabuh di Malta. Mereka singgah di Sirakusa dan tinggal disana untuk 3 hari.
Lalu mereka ke Regium, dan sehari kemudian mereka berangkat untuk Putioli.
Disitu, mereka menemui jemaat dan tinggal 7 hari bersama mereka. Setelah itu,
mereka berangkat ke Roma. Jemaat di Roma telah mendengar mengenai Paulus dan
menyambutnya ke Forum Appi dan Tres Taberne.
Di Roma, Paulus
tinggal di sebuah rumah sendiri dan menjadi tahanan rumah selama 2 tahun dan
menghabiskan 5.5 – 6 tahun masa pelayanannya di dalam penjara.
Latar
belakang perjalanan
Paulus berniat mengajarkan
dan memberitakan firman Tuhan dan injil kepada murid-murid yang masih menyembah
berhala (semisalnya; masyarakat Yunani menyembah patung dewa-dewa.
Ringkas
Perjalanan
Paulus berangkat untuk
perjalanannya yang ketiga, yaitu ke Roma bersama tahanan lain. Di jalan, mereka
terdampar di sebuah pulau yang skearang dikenal sebagai Malta. Mereka tinggal
disana selama 3 bulan, dimana Paulus menyembuhkan banyak orang dengan
mendoakannya. ).
Beberapa hari kemudian mereka sampai di Roma, dimana Paulus diperbolehkan
menyewa rumah, namun bersama dengan sebuah prajurit yang mengawal. Paulus
menjadi tahanan rumah selama 2 tahun, dan melanjutkan ke penjara selama 5.5 – 6
tahun.
Hasil
yang didapat untuk rasul/umatnya
Paulus dahulu bernama
Saulus, dan merupakan seorang pengikut Yahudi, yang kerap menganiaya orang
Kristen. Ia dahulu merupakan pemimpin Yahudi. Lalu, ia sudah berhasil
membungkam orang Kristen di Yerusalem, sehingga ia mau melanjutkan penganiayaan
di Damsyik. Saat sampai di kota Damsyik, Yesus muncul dan berkata kepadanya, “Saul,
Saul mengapa engkau menganiaya Aku?”. Saul bertanya, “Siapakah engkau, Tuhan?”
Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kau aniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah
ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus
kauperbuat." (Kisah Para Rasul 9:4-6)
Begitu masuk Damsyik,
ia gemetar dan lemah, selama 3 hari ia berpuasa total; tanpa minum dan makan,
dan berdoa. Setelah pertemuannya dengan Yesus, ia membangun kehidupan yang
baru; di dalam Kristus.
Setelah “pengalaman
batin” yang dialami, Paulus (dulu Saulus) langsung mulai berkhotbah, bahwa
Yesus sungguh adalah anak Allah, dan para arasul sangat heran dengan perubahan
pada diri Paulus. Dari sini, berita bahwa Saulus sudah mendalami Kristen
menggemparkan para Yahudi dan mereka berencana membunuh Saulus.
Paulus mulai berangkat
dalam misi-misi untuk mengajarkan Injil. Paulus adalah orang yang pertama dan
terhebat dalam menafsirkan Injil Kristus. Dialah orang yang bertanggung jawab
dalam membangun suatu sistem yang menyuarakan kekristenan sebagai jalan hidup. Hal-hal
yang diajarkan oleh Paulus dituliskan di kitab Roma, yaitu:
a.
Manusia telah gagal menjadi benar dengan usaha mereka
sendiri.
Oleh karena itulah,
kita gagal melayakkan diri kita di hadapan Allah. Kita semua telah gagal untuk
menjadi sempurna, tidak ada di antara kita yang dapat hidup dengan sempurna.
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah". (Roma 3:23)
b.
Karena tidak ada manusia yang sempurna, maka tidak ada
manusia yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, Allah
menyediakan jalan keselamatan. Karena kasih karunia Allah, Ia telah menyediakan
sebuah jalan bagi kita untuk menerima keselamatan. Manusia tidak perlu
melakukan apa-apa untuk memperolehnya. Keselamatan ini adalah pemberian Allah
dan semua yang menerimanya dapat hidup dalam damai dan berkenan kepada Allah.
Pemberian ini ditujukan kepada SEMUA orang, tetapi ini hanya bisa diperoleh melalui
iman. "Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang
kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita." (Roma 6:23)
c.
Yesus Kristus adalah Pembebas dosa-dosa manusia.
Kristus adalah
satu-satunya yang dapat melepaskan manusia dari belenggu dosa. Kita yang
menerima kebenaran ini, dengan percaya kepada Kristus, menjadi anak-anak Allah.
"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma
10:9-10)
d.
Kristus adalah pusat dan kemuliaan dari rencana
penebusan Allah.
Yesus Kristus adalah Penebus
dosa-dosa manusia. Tidak ada jalan lain menuju kepada kehidupan kekal kecuali
melalui Dia. Dia datang ke dunia ini, hidup di antara kita, dan mati supaya
kita boleh menerima keselamatan. Bacalah Roma 5:1-11. Tidak ada jalan lain
untuk bisa diselamatkan, kecuali dengan kematian Yesus di atas kayu salib.
Yesus Kristus adalah kepala
jemaat. Dan, hari ini Roh Kudus dari Kristus tinggal bersama-sama dengan kita,
supaya kita boleh hidup dalam kuasa dan kekuatan dari Allah.
Makna perjalanan
Paulus bagiku
Menurutku, perjalanan Paulus
menandakan sebuah permulaan yang baru. Mungkin dalam hidupku, perubahannya
bukan seperti yang dialami oleh Paulus, namun perubahan yang sama maknanya
bagiku sebagaimana maknanya Kristen untuk Paulus. Misalnya, berubah kepercayaan
untuk Paulus bermakna mempelajari satu hal dengan lebih baik, memaknai sesuatu
lebih dalam, dan akupun ingin menerapkan itu ke dalam hidupku, namun tidak
benar – benar dengan cara yang sama. Contohnya, mungkin aku akan menerapkannya
dengan mempelajari materi yang aku kurang suka lebih dalam, dan memaknai
sekolah lebih baik, bukan hanya sebagai “kewajiban” namun sebagai hal yang akan
membantuku ke depan, namun hal yang akan memberatkan kalau tidak dilaksanakan
benar-benar.
Terima kasih atas kisahnya, Sistha. Pemaknaan yang mendalam bagimu, mudah-mudahan dapat menginsipirasi pembaca juga :)
ReplyDeleteTerima kasih kaak!
DeleteTulisan yang menyentuh, Sistha! Memaknai satu hal yang bukan menjadi minat pastinya akan lebih menantang dan tidak mudah. Tapi kalau sudah dijalani, pasti akan memperkaya hidup kita!
ReplyDelete